Glow Storia – Tasya Farasya, yang dikenal luas sebagai salah satu sosok panutan dalam dunia kecantikan Indonesia. Kembali mengingatkan publik akan pentingnya landasan edukasi ketika memilih perawatan kulit. Menurutnya, tidak semua yang viral atau sedang tren dapat menjamin efektivitas bagi setiap orang. Poin utama yang selalu ia tekankan adalah mengenali karakteristik kulit sendiri sebelum tergoda oleh produk yang viral atau mendapat endorsement besar.
Dalam salah satu sesi wawancara, Tasya menyebut bahwa banyak pengikutnya yang menghubunginya melalui direct message. Mereka menanyakan tentang produk brightening mana yang benar-benar “bekerja”. Bagi Tasya, respons semacam ini menunjukkan bahwa masyarakat saat ini tidak lagi ingin sekadar mengikuti hype, melainkan mencari solusi nyata dengan bukti. Hal ini membawanya pada pernyataan penting: “edukasi soal hasil nyata lebih penting dibanding sekadar ikut tren.”
Tasya Farasya menyampaikan bahwa dinamika dunia kecantikan selalu berubah. Banyak bahan atau formulasi baru yang muncul setiap musim, tetapi tidak semua sesuai untuk semua orang. Karena itu, ia menekankan bahwa memahami karakter kulit apakah sensitif, kombinasi, berminyak, atau kering adalah langkah krusial. Tanpa pemahaman ini, seseorang bisa jadi menggunakan formula yang justru memicu iritasi atau reaksi tak diinginkan.
Kecenderungan konsumen saat ini pun mulai bergeser. Berdasarkan data dari Kantar, kategori skincare mencatat pertumbuhan nilai hingga 16 persen per tahun dan 8 persen dalam volume unit penjualan. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa masyarakat lebih intens dalam membeli produk kecantikan. Namun juga cenderung lebih waspada terhadap klaim, bahan aktif, dan bukti ilmiah yang mendukung produk itu sendiri.
Baca Juga : Meghan Markle Diisukan Undang Diri ke Paris Fashion Week 2026
Dalam acara The Ultimat3 Anniversary di kawasan SCBD, Jakarta. Tasya hadir sebagai representasi dari misi yang menyatukan elemen pemberdayaan (empowerment) dan keaslian (authenticity) bersama brand kecantikannya, Finally Found You!. Ia memaparkan bahwa brand tersebut memilih untuk menggunakan 15 persen vitamin C murni (Ascorbic Acid) sebagai bahan utama untuk mempromosikan efek brightening. Menurutnya, kadar ini cukup kuat namun tetap harus ditopang oleh riset dan formulasi pH yang tepat agar efektif dan aman bagi kulit.
Tasya mengungkapkan bahwa formulasi ini ditujukan bagi mereka yang tengah menghadapi permasalahan seperti kulit kusam. Noda gelap (dark spots), atau warna kulit yang tidak merata. Ia menekankan bahwa bukan sekadar persentase yang tinggi, tetapi juga dukungan penelitian, stabilitas formula. Serta keseimbangan kandungan pendukung yang membuat suatu produk benar-benar manyak membantu pengguna.
Saat berbicara tentang bagaimana sebaiknya memilih produk kecantikan, Tasya memberikan beberapa prinsip yang bisa dijadikan pedoman:
Melalui poin-poin ini, Tasya ingin mendorong konsumen agar lebih bijak dan tidak mudah terbujuk oleh tren semata.
Dalam dunia hiburan dan aktivitas publik yang padat, seperti yang dijalani oleh para artis dan kreator konten, penggunaan skincare yang tepat menjadi semakin penting. Luna Maya, dalam kesempatan yang sama, turut mengingatkan bahwa menjaga kesehatan kulit tidak cukup hanya dari dalam tubuh atau melalui perawatan di klinik kecantikan. Dia menekankan bahwa formula produk yang digunakan setiap hari juga memainkan peran besar, apalagi ketika menajemen waktu dan mobilitas sangat padat.
Keputusan memilih produk dengan formula optimal bukanlah soal mengikuti tren terbaru, melainkan mengutamakan kebutuhan dan respons kulit sendiri. Di tengah aktivitas yang berpindah-pindah atau terpapar berbagai kondisi lingkungan, formula yang tepat akan membantu menjaga keseimbangan, melindungi dari iritasi atau stres oksidatif, serta mendukung kondisi kulit agar tetap sehat.
Tasya Farasya sekali lagi menegaskan bahwa kecantikan sejati tidak harus identik dengan tren sesaat, melainkan perpaduan antara pendidikan yang matang, pemahaman terhadap kulit pribadi, dan pilihan formula yang didukung data.
Simak Juga : Akbar Tanjung: Guru Bontang Raih Emas di PORNAS KORPRI