Glow Storia – Suphannee Noinonthong, Ratu Kecantikan Thailand yang baru saja dinobatkan sebagai Miss Grand Prachuap Khiri Khan 2026, harus menerima kenyataan pahit setelah gelarnya dicabut hanya sehari pasca penobatan. Video lamanya yang beredar di media sosial menampilkan dirinya dalam pose vulgar dan langsung memicu kontroversi luas.
Kasus ini bukan hanya membuat Ratu Kecantikan Thailand tersebut kehilangan mahkota, tetapi juga membuka kemungkinan ancaman hukum. Seorang pengacara menyebut Noinonthong bisa menghadapi hukuman penjara hingga tiga tahun karena dugaan pelanggaran kontrak serta keterlibatan dalam konten vulgar yang beredar.
Tak tinggal diam, Noinonthong bersama Kanchi, direktur Miss Grand Thailand untuk wilayah Prachuap Khiri Khan, tampil di sebuah acara televisi pada 23 September 2025. Mereka berupaya meminta agar gelar tersebut bisa dikembalikan kepadanya. Kehadiran seorang pengacara dalam siaran itu semakin menambah ketegangan.
Pengacara tersebut menanyakan apakah Noinonthong sadar bahwa kontraknya melarang segala bentuk foto atau video vulgar. Jawabannya mengejutkan publik. Ia mengaku belum pernah membaca kontrak tersebut secara detail sehingga tidak mengetahui adanya klausul yang melarang hal tersebut.
Baca Juga : Litchfield National Park: Surga Air Terjun di Jantung Australia Utara
Selain kehilangan gelar, Noinonthong kini menghadapi ancaman lebih berat. Menurut pengacara yang hadir, video lama itu dapat membuatnya terjerat hukum dengan hukuman penjara hingga tiga tahun. Pernyataan ini sontak membuat Noinonthong terkejut dan menyatakan ketakutannya. Ia hanya bisa berkata bahwa dirinya tidak ingin masuk penjara.
Kanchi sendiri menyarankan agar kasus ini dikonsultasikan dengan Nawat Itsaragrisil, presiden Miss Grand International sekaligus direktur nasional Miss Universe Thailand. Nawat menanggapi bahwa kemungkinan diskusi masih terbuka, meskipun keputusan akhir tetap berada di tangan Kanchi.
Pihak penyelenggara pusat menyatakan akan mengadakan pertemuan lebih lanjut dengan panitia provinsi untuk memutuskan langkah selanjutnya. Mereka berjanji akan segera memberikan keputusan akhir kepada publik. Situasi ini membuat banyak pihak menantikan bagaimana nasib Noinonthong di dunia kontes kecantikan setelah skandal ini.
Sementara itu, di media sosial, beredar luas video yang memperlihatkan Noinonthong mengenakan pakaian transparan berwarna merah muda sambil menari. Potongan-potongan video tersebut menjadi bukti utama yang mendasari pencabutan gelarnya.
Menyikapi kritik keras, Noinonthong menyampaikan permintaan maaf terbuka melalui akun Facebook pribadinya. Ia mengakui bahwa dirinya memang pernah berpartisipasi dalam pembuatan foto dan video telanjang. Alasannya cukup menyentuh, yakni kesulitan keuangan yang memaksanya mengambil pekerjaan tersebut demi merawat ibunya yang sakit parah dan kini telah meninggal dunia.
Dalam unggahan itu, ia menegaskan bahwa peristiwa ini menjadi pelajaran berharga. Ia berkomitmen untuk memperbaiki diri serta memastikan bahwa hal serupa tidak akan terjadi lagi di masa depan. Ucapan maaf itu mendapat tanggapan beragam dari masyarakat, sebagian bersimpati, namun sebagian lainnya tetap mengecam.
Kehidupan Noinonthong jauh dari kata mudah. Ia pernah menempuh berbagai pekerjaan untuk bertahan hidup, mulai dari bekerja sebagai pelayan bar hingga penjual jus. Kuliahnya terpaksa ditinggalkan karena tuntutan kerja yang menyita waktu. Pandemi COVID-19 semakin memperburuk situasi, ketika tempat hiburan tempat ia bekerja harus tutup.
Dalam kondisi itu, ia beralih ke platform OnlyFans untuk mendapatkan penghasilan cepat. Video yang kini menjeratnya rupanya berasal dari siaran langsung yang pernah ia lakukan di platform tersebut. Meski begitu, ia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah bermaksud mempromosikan bisnis perjudian. Justru, ia menyatakan akan melaporkan situs judi yang telah menyalahgunakan kontennya tanpa izin.
Beberapa hal utama yang menjadi sorotan dari kasus ini antara lain:
Kontroversi ini memecah opini masyarakat. Sebagian warganet menunjukkan simpati, memahami bahwa kondisi ekonomi memaksanya mengambil keputusan sulit. Mereka menilai Noinonthong sebagai korban keadaan yang seharusnya diberi kesempatan kedua.
Namun, banyak pula yang berpandangan bahwa seorang ratu kecantikan harus menjunjung tinggi nilai moral sejak awal. Bagi mereka, tindakan masa lalu Noinonthong tidak sejalan dengan citra yang seharusnya ditampilkan seorang pemenang kontes kecantikan.
Simak Juga : Mike Bloomberg: Dari Pemecatan hingga Jadi Miliarder