Glow Storia – Limbah tekstil menjadi salah satu masalah lingkungan yang mendesak di Indonesia. Pada 2019, tercatat bahwa negara ini menghasilkan sekitar 2,3 juta ton limbah tekstil. Namun kurang dari 12 persen yang berhasil didaur ulang. Jika tidak ada tindakan nyata, jumlah ini diperkirakan meningkat hingga 3,9 juta ton pada tahun 2030, setara dengan berat 366 Menara Eiffel. Fashion Take Back Program yang digagas Blibli hadir sebagai inisiatif untuk mengatasi masalah ini dengan melibatkan karyawan dalam mengumpulkan dan mendaur ulang pakaian serta bahan tekstil yang sudah tidak terpakai.
Melihat kondisi tersebut, Blibli meluncurkan Fashion Take Back Program yang berlangsung pada 15–29 September 2025. Program ini ditujukan untuk karyawan Blibli agar mereka berpartisipasi dalam mengumpulkan pakaian dan bahan tekstil yang sudah tidak terpakai. Inisiatif ini menjadi langkah awal menuju pengelolaan limbah yang lebih bertanggung jawab.
Untuk mendukung program tersebut, Blibli menempatkan dropbox di kantor pusat Jakarta. Hasilnya, lebih dari 240 kilogram limbah tekstil berhasil terkumpul. Dengan sekitar 80 persen berasal dari dropbox dan sisanya dari seragam bekas maupun material operasional seperti seragam acara. Semua bahan itu kemudian akan diolah menjadi rompi yang akan digunakan oleh komite dan relawan di acara Langkah Membumi Ecoground 2025 pada 8–9 November 2025.
Langkah ini menunjukkan komitmen Blibli untuk memulai perubahan dari dalam organisasi. Dengan melibatkan karyawan, perusahaan berupaya membangun kesadaran akan pentingnya ekonomi sirkular yang berawal dari tindakan kecil sehari-hari, seperti memilah dan memanfaatkan kembali limbah tekstil.
Baca Juga : 36% Ibu di Indonesia Membutuhkan Dukungan Kesehatan Mental
Langkah Membumi Ecoground merupakan wadah bagi kolaborasi lintas sektor untuk mendorong gaya hidup ramah lingkungan. Acara ini menjadi bagian dari Blibli Tiket Action, payung besar program Environmental Social Governance (ESG) yang melibatkan Blibli, tiket.com, Ranch Market, dan Dekoruma.
Dalam pelaksanaannya, pengunjung yang ingin berpartisipasi diminta untuk berkontribusi dengan menyumbangkan minimal satu bibit mangrove melalui Jejakin. Cara ini menegaskan bahwa setiap keikutsertaan membawa dampak nyata bagi bumi. Seluruh kegiatan pun diukur sesuai standar internasional ISO 14040/44 agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Langkah Membumi Ecoground 2025 hadir dengan empat zona utama yang berlangsung bersamaan. Ada EcoMotion yang memadukan olahraga dan wellness, Eco Market yang menampilkan produk-produk berkelanjutan, Eco Labs yang menyediakan workshop praktis, serta Eco Stage yang menampilkan talkshow dan hiburan bertema lingkungan.
Selain itu, pengunjung juga akan disuguhkan pengalaman teknologi hijau, seperti kinetic floor, solar-powered charging station, serta area test drive kendaraan listrik. Melalui pengalaman ini, Blibli ingin menanamkan kesadaran bahwa inovasi teknologi dapat berjalan seiring dengan kepedulian terhadap lingkungan.
Menjelang acara puncak, publik juga diajak berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pra-event, seperti Langkah Membumi Networking: Move for Good, roadshow ke universitas, dan pertandingan olahraga bertema keberlanjutan. Tujuannya agar masyarakat dapat lebih dulu merasakan bahwa hidup sehat dan ramah lingkungan saling melengkapi.
Blibli juga menghadirkan para ecopreneur yang sukses mengubah limbah menjadi produk bernilai ekonomi untuk berbagi pengalaman dan inspirasi. Dengan demikian, acara ini bukan hanya sekadar wacana, melainkan sarana belajar praktis yang mendorong perubahan perilaku nyata.
Blibli percaya bahwa transisi menuju ekonomi sirkular tidak dapat dilakukan sendirian. Menurut Head of ESG Blibli, Ignacia Chiara Irawan, keberhasilan program ini terletak pada kolaborasi lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat.
Melalui berbagai inisiatif di bawah ekosistem Blibli Tiket, perusahaan berupaya menjadikan gaya hidup berkelanjutan sebagai bagian dari keseharian. Mulai dari pengelolaan limbah fesyen, pengurangan plastik sekali pakai, hingga promosi produk ramah lingkungan, semuanya menjadi langkah konkret menuju masa depan yang lebih hijau.
Simak Juga : Arti dan Penyebab Munculnya Belatung di Rumah Anda