Glow Storia – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Indonesia terus memperkuat upaya mendorong pertumbuhan industri alat kesehatan (alkes) nasional agar mampu bersaing di pasar global. Fokus utama diarahkan pada pengembangan produk ventilator dan mesin anestesi yang saat ini telah berhasil diproduksi di dalam negeri. Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar untuk mewujudkan kemandirian industri sekaligus meningkatkan daya saing Indonesia dalam rantai pasok global.
Menurut Kemenperin, keberhasilan produksi kedua jenis alat kesehatan tersebut merupakan momentum penting dalam memperkuat pondasi sektor manufaktur berbasis teknologi. Hal ini sejalan dengan roadmap Making Indonesia 4.0, yang menempatkan industri kesehatan sebagai salah satu sektor prioritas menuju transformasi ekonomi berbasis teknologi tinggi.
Salah satu pelaku industri yang berhasil menunjukkan pencapaian signifikan adalah PT Graha Teknomedika (GTM). Perusahaan ini menjalin kolaborasi dengan Mindray Medical International Limited, perusahaan global asal Tiongkok yang dikenal dengan inovasi di bidang teknologi kesehatan. Dari kerja sama tersebut lahir produk ventilator seri V300 dan SV800, serta tiga varian mesin anestesi yaitu WATO EX-35, EX-65 PRO, dan A8.
Produk-produk ini tidak hanya berhasil memenuhi standar nasional, tetapi juga telah mengantongi sertifikasi internasional sehingga memiliki daya saing di pasar ekspor. Data perdagangan menunjukkan tren positif yang cukup mencolok. Nilai ekspor mesin anestesi yang sebelumnya hanya sekitar 354 ribu dolar AS pada tahun 2022 melonjak menjadi 5,84 juta dolar AS pada 2024. Sementara itu, ekspor ventilator mencapai 10,37 juta dolar AS pada periode yang sama.
Peningkatan ini tidak hanya menggambarkan potensi besar industri alat kesehatan nasional, tetapi juga membuktikan bahwa produk dalam negeri mampu bersaing dengan merek global yang sudah lebih dulu menguasai pasar.
Baca Juga : Manfaat Susu Kedelai untuk Kecantikan Kulit Sehat dan Bercahaya
Keberhasilan GTM bersama Mindray bukan hanya hasil dari kolaborasi bisnis biasa, melainkan juga strategi yang melibatkan transfer teknologi dan penguatan kapasitas sumber daya manusia. Terdapat beberapa faktor penting yang menjadi pilar keberhasilan inisiatif ini:
Kolaborasi strategis ini menjadi simbol bahwa industri alat kesehatan Indonesia mampu tumbuh dengan mengedepankan inovasi, kualitas, dan keberlanjutan.
Salah satu pencapaian penting dari produk ventilator dan mesin anestesi hasil kolaborasi GTM. Serta Mindray adalah keberhasilan memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 40 persen. Pencapaian ini sangat berarti karena sesuai dengan regulasi Kemenperin. Produk yang memenuhi TKDN di atas ambang batas berhak mendapatkan prioritas dalam sistem e-Katalog pemerintah.
Dengan demikian, produk ventilator SV300, SV800. Serta mesin anestesi seri WATO EX tidak hanya siap dipasarkan secara global, tetapi juga mendapatkan dukungan penuh di pasar domestik. Hal ini diharapkan mampu mempercepat substitusi impor, sehingga Indonesia semakin mandiri dalam pemenuhan kebutuhan alat kesehatan vital.
Selain itu, keberhasilan TKDN ini memberikan efek berantai positif, mulai dari penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan keterampilan tenaga kerja lokal, hingga peluang bagi industri pendukung seperti manufaktur komponen elektronik dan logam.
Melalui kolaborasi industri, dukungan pemerintah, dan komitmen terhadap inovasi, Indonesia kini berada di jalur yang tepat untuk menjadikan sektor alat kesehatan sebagai salah satu tulang punggung ekonomi masa depan. Ada beberapa aspek transformasi yang patut diperhatikan:
Dengan fondasi ini, sektor alat kesehatan Indonesia diyakini mampu menjadi salah satu pemain penting dalam industri global. Sekaligus berkontribusi pada penguatan perekonomian nasional di era digital dan berbasis teknologi tinggi.
Simak Juga : Generasi Penerus Membangun Fondasi Masa Depan Anak