Glow Storia – Kesehatan mental ibu merupakan isu penting yang semakin mendapatkan perhatian di tengah meningkatnya tekanan hidup modern. Berdasarkan laporan Indonesia Health Insight 2025 yang disusun oleh Halodoc bersama lembaga riset global YouGov. Sebanyak 36% ibu di Indonesia mengaku membutuhkan dukungan kesehatan mental. Angka ini menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga ibu menghadapi tekanan emosional yang signifikan dalam kesehariannya. Baik sebagai pengasuh utama anak maupun pengelola rumah tangga.
Temuan ini menyoroti bahwa kesejahteraan emosional ibu tidak hanya berdampak pada dirinya sendiri, tetapi juga pada stabilitas dan kebahagiaan keluarga. Banyak ibu yang merasa kelelahan secara mental akibat beban tanggung jawab yang terus menumpuk tanpa adanya dukungan yang memadai dari lingkungan sekitar. Dukungan keluarga, pasangan, maupun asisten rumah tangga menjadi salah satu bentuk bantuan nyata yang dapat membantu menjaga keseimbangan emosional ibu di tengah rutinitas yang padat.
Banyak ibu di Indonesia yang menghadapi berbagai tekanan psikologis dan emosional dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan laporan Indonesia Health Insight 2025, terdapat beberapa faktor utama yang menjadi penyebab meningkatnya stres dan kelelahan emosional di kalangan ibu.
Pertama, kelelahan emosional dan fisik menjadi tantangan terbesar. Tugas rumah tangga yang tidak ada habisnya sering kali membuat ibu merasa kewalahan. Selain itu, minimnya waktu untuk beristirahat dan kurangnya dukungan dari anggota keluarga memperburuk kondisi tersebut. Kedua, tidak adanya sistem dukungan yang kuat juga menjadi masalah serius. Banyak ibu merasa harus menghadapi semua tanggung jawab seorang diri tanpa bantuan dari pasangan atau lingkungan sekitar.
Selain itu, kurangnya apresiasi dan penghargaan terhadap peran ibu turut memperberat beban mental. Banyak ibu merasa tidak dihargai atas kerja kerasnya dalam mengurus keluarga, sehingga menimbulkan perasaan rendah diri dan tidak pernah cukup baik. Hal ini menimbulkan lingkaran tekanan yang membuat ibu merasa bersalah, tidak sempurna. Bahkan menyalahkan diri sendiri atas hal-hal kecil yang seharusnya tidak menjadi beban.
Baca Juga : Tips dan Trik Agar WFH Jadi Lebih Mudah dan Produktif
Kesehatan mental ibu tidak bisa dipisahkan dari dukungan sosial di sekitarnya. Laporan Indonesia Health Insights 2025 menekankan bahwa tantangan yang dihadapi para ibu bukanlah tanggung jawab individu semata. Hal ini melainkan masalah kolektif yang membutuhkan empati dan partisipasi semua pihak.
Dukungan dari pasangan, orang tua, dan bahkan teman sebaya berperan besar dalam membantu ibu menghadapi tekanan emosional. Ketika ibu mendapatkan ruang untuk beristirahat dan kesempatan untuk memulihkan tenaga, kondisi emosionalnya akan menjadi lebih stabil. Dukungan sederhana, seperti membantu pekerjaan rumah tangga atau memberikan waktu bagi ibu untuk menikmati waktu pribadi, bisa menjadi langkah kecil yang berdampak besar terhadap kesejahteraan mentalnya.
Selain dukungan keluarga, lingkungan sosial juga perlu lebih terbuka terhadap isu kesehatan mental ibu. Banyak ibu baru yang merasa takut membicarakan tekanan emosional mereka karena khawatir akan dianggap lemah. Padahal, mengakui kebutuhan akan bantuan justru merupakan langkah awal yang penting untuk mencapai keseimbangan mental dan emosional yang sehat.
Sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental ibu, Halodoc meluncurkan kampanye bertajuk #ImperfectMom. Kampanye ini bertujuan untuk mengubah cara pandang masyarakat bahwa menjadi ibu tidak harus selalu sempurna. Menurut Chief Marketing Officer Halodoc, Fibriyani Elastria, konsep kesempurnaan sering kali menjadi beban bagi para ibu, karena mereka merasa harus selalu tampil kuat dan mampu mengatasi segalanya.
Melalui kampanye ini, Halodoc ingin menegaskan bahwa setiap ibu berhak merasa lelah, butuh waktu untuk diri sendiri, dan tidak selalu harus memenuhi standar ideal yang ditentukan oleh masyarakat. Ketika seorang ibu diberi ruang untuk beristirahat dan menerima dukungan emosional, maka ia dapat menjadi pribadi yang lebih bahagia. Dan ketika ibu lebih bahagia, kesejahteraan keluarga pun akan meningkat secara alami.
Halodoc percaya bahwa kebahagiaan ibu merupakan pondasi utama bagi kesehatan keluarga. Dengan mengubah cara pandang terhadap peran ibu, diharapkan masyarakat dapat lebih menghargai perjuangan mereka dan memberikan dukungan nyata, bukan sekadar apresiasi simbolis. Kampanye ini juga diharapkan menjadi pengingat bahwa ibu adalah manusia biasa yang memiliki batas, perasaan, dan kebutuhan yang harus dihargai.
Laporan Indonesia Health Insight merupakan publikasi kuartalan yang disusun oleh Halodoc sebagai bentuk komitmen terhadap peningkatan pemahaman tentang tren kesehatan masyarakat di Indonesia. Laporan ini tidak hanya membahas data klinis, tetapi juga menyoroti dinamika sosial, ekonomi, dan perilaku masyarakat yang memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
Pada edisi tahun 2025, Halodoc berkolaborasi dengan YouGov, lembaga riset global yang dikenal akan metodologi objektif dan tepercaya. Kolaborasi ini memastikan bahwa temuan dalam laporan tersebut dapat menjadi acuan bagi pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat dalam memahami tantangan kesehatan yang dihadapi oleh kelompok-kelompok rentan, termasuk para ibu.
Fibriyani Elastria menegaskan bahwa laporan ini ingin menyoroti peran ibu sebagai fondasi kesehatan keluarga. Ia menambahkan bahwa meski ibu sering tampak kuat, mereka tetap manusia biasa yang membutuhkan perhatian dan ruang untuk beristirahat. Kesehatan dan ketahanan ibu, menurutnya, memiliki hubungan langsung dengan kualitas kesehatan keluarga dan masyarakat yang mereka jaga setiap hari.
Simak Juga : Amanda Manopo dan Kenny Austin Tampil Super Elegan