Glow Storia – Arc Infinity Castle menjadi salah satu bagian paling ditunggu dalam serial Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba. Setelah berbagai konflik di musim-musim sebelumnya, kini cerita mencapai puncaknya dengan menghadirkan pertempuran besar antara para Hashira dan iblis peringkat atas. Latar yang digunakan, yaitu sebuah kastel tanpa batas dengan arsitektur surreal, membuat suasana pertarungan semakin menegangkan dan dramatis.
Film pertama dari trilogi ini diberi judul Demon Slayer: The Movie – Infinity Castle Part 1: Akaza Returns. Dirilis pada Juli 2025 di Jepang, film ini langsung mendapat sambutan luar biasa di box office. Tidak hanya karena animasi yang megah, tetapi juga karena menampilkan tiga duel besar yang penuh emosi, strategi, dan konsekuensi mendalam bagi para tokohnya.
Salah satu duel paling emosional adalah antara Hashira Serangga, Shinobu Kocho, melawan Doma, iblis peringkat atas kedua. Pertarungan ini memiliki beban emosional karena Doma adalah sosok yang membunuh kakak Shinobu, Kanae, sehingga dendam pribadi menjadi motivasi utama dalam duel tersebut.
Shinobu memang bukan Hashira dengan kekuatan fisik yang besar, tetapi ia memiliki kecerdikan dalam menggunakan racun berbasis bunga wisteria. Racun ini dirancang khusus untuk melemahkan iblis, termasuk Doma. Sepanjang pertarungan, Shinobu dengan gigih melancarkan serangan demi serangan menggunakan teknik racunnya.
Beberapa hal penting dalam duel Shinobu vs Doma:
Baca Juga : Game Roblox Jadi Pelarian Baru bagi Orang Dewasa dari Rutinitas Pekerjaan
Di sisi lain kastel, pertarungan sengit terjadi antara Zenitsu Agatsuma dan mantan rekan sekaligus seniornya, Kaigaku, yang kini telah berubah menjadi iblis peringkat enam. Pertarungan ini sarat emosi karena Kaigaku dianggap mengkhianati guru mereka, hingga menyebabkan sang guru bunuh diri.
Bagi Zenitsu, duel ini bukan hanya tentang mengalahkan iblis, melainkan juga pembuktian diri. Selama ini ia dikenal penakut, tetapi di Infinity Castle ia menunjukkan perubahan besar. Dalam momen yang menentukan, Zenitsu mengeluarkan teknik ciptaannya sendiri, bentuk ke-7 dari Napas Petir. Teknik ini begitu kuat hingga ia berhasil memenggal kepala Kaigaku hanya dalam sekali tebasan.
Beberapa poin yang menonjol dari duel Zenitsu:
Pertempuran terbesar dalam film ini adalah ketika Tanjiro Kamado dan Giyu Tomioka berhadapan dengan Akaza, iblis peringkat tiga. Akaza sudah pernah muncul sebelumnya dan dikenal sebagai lawan yang hampir mustahil dikalahkan. Namun kali ini, Tanjiro dan Giyu menunjukkan perkembangan luar biasa dalam kemampuan mereka.
Giyu menggunakan Demon Slayer Mark, yang meningkatkan kekuatan dan kecepatan tubuhnya secara drastis. Sementara itu, Tanjiro berhasil memasuki Transparent World serta Selfless State, dua teknik tingkat tinggi yang membuat persepsinya lebih tajam sekaligus menyembunyikan niatnya dari lawan. Berkat kombinasi ini, mereka akhirnya mampu memenggal kepala Akaza.
Yang membuat duel ini semakin kuat secara emosional adalah pengakuan terakhir Akaza. Sebelum hancur, ia menyesali kehidupannya sebagai iblis dan memberikan senyuman terakhir kepada Tanjiro, seolah menunjukkan sisa-sisa sisi manusianya.
Poin penting dari pertarungan Tanjiro dan Giyu:
Simak Juga : Hero Baru yang Mengguncang Meta Agustus 2025! Kalea, Sang Putri Laut!
Ketiga pertempuran di atas membentuk fondasi penting dalam arc Infinity Castle. Dari duel personal hingga kolaborasi epik, semuanya memperlihatkan pertumbuhan karakter dan pengorbanan besar yang dilakukan oleh para pembasmi iblis. Selain itu, kualitas animasi dan penggarapan cerita yang matang membuat penonton merasa seakan ikut terlibat dalam pertarungan.
Film ini juga membuka jalan menuju pertarungan yang lebih besar melawan iblis terkuat lainnya, seperti Kokushibo dan Muzan Kibutsuji. Dengan rilis internasional yang dijadwalkan pada Agustus hingga September 2025, antusiasme penggemar di seluruh dunia semakin memuncak. Banyak yang menilai arc ini akan menjadi penentu dalam perjalanan panjang Tanjiro dan para Hashira.