Glow Storia – Akhir pekan sering kali menjadi waktu yang ditunggu-tunggu oleh warga Jakarta setelah menjalani rutinitas padat sepanjang minggu. Sabtu, 6 September 2025, hadir sebagai kesempatan untuk meluangkan waktu bersama keluarga, sahabat, ataupun pasangan dengan berbagai pilihan kegiatan menarik di berbagai tempat wisata. Tidak hanya hiburan modern, Jakarta juga menawarkan ragam acara budaya, pameran, hingga fenomena alam yang bisa dinikmati secara langsung.
Bagi kamu yang masih bingung menentukan tujuan akhir pekan kali ini, ada beberapa pilihan tempat wisata yang bisa dikunjungi. Mulai dari pameran budaya Betawi, kain tradisional NTT, pertunjukan wayang orang, hingga menyaksikan fenomena langka gerhana bulan total. Berikut ulasannya.
Baca Juga : Manfaat Bengkoang untuk Kesehatan dan Sehatkan Pencernaan
Salah satu rekomendasi pertama adalah Pameran Temporer “Pelesir Betawi Pesisir” yang digelar di Rumah Si Pitung, Marunda, Jakarta Utara. Pameran ini berlangsung cukup lama, mulai 28 Juni hingga 12 Oktober 2025, sehingga memberi kesempatan luas bagi pengunjung yang ingin datang di waktu luang.
Pameran ini menjadi bagian dari agenda besar Hajat Budaya Serambi Pesisir yang menyoroti sejarah masyarakat Betawi pesisir. Melalui sajian visual dan historis, pengunjung dapat memahami bagaimana kehidupan masyarakat pesisir Betawi berkembang seiring perubahan lingkungan maritim. Visualisasi yang ditampilkan memberikan gambaran mengenai dinamika sosial, ekonomi, hingga budaya yang tumbuh di wilayah pesisir Jakarta.
Selain menampilkan koleksi budaya, pameran ini juga diramaikan oleh berbagai kegiatan pendukung. Tersedia talkshow seputar kebudayaan, bazar UMKM yang menawarkan produk lokal, hingga pertunjukan seni khas Betawi. Para pengunjung bisa menikmati tarian tradisional seperti Nandak, kehadiran ondel-ondel, alunan musik tanjidor, dan hiburan dari orkes Melayu. Semua rangkaian kegiatan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta seni budaya maupun wisatawan yang ingin lebih mengenal identitas asli Jakarta.
Rekomendasi berikutnya adalah pameran kain tradisional bertajuk “Harmoni Alam dan Budaya pada Wastra Tenun Nusa Tenggara Timur”. Pameran ini digelar di Museum Tekstil, Jakarta, sejak 9 Agustus hingga 28 September 2025. Bagi pencinta kain tradisional atau mereka yang tertarik dengan kekayaan warisan Nusantara, acara ini wajib dikunjungi.
Pameran ini menampilkan keunikan tenun ikat dan sotis khas Nusa Tenggara Timur (NTT). Setiap kain yang dipamerkan tidak hanya mempesona dari segi estetika, tetapi juga memiliki nilai filosofis yang tinggi. Warna-warna alami yang digunakan dalam proses pewarnaan menggambarkan hubungan erat antara manusia, alam, dan spiritualitas masyarakat setempat.
Lebih dari sekadar busana, kain tenun di NTT dipercaya sebagai simbol status sosial, identitas keluarga, hingga kisah leluhur yang diwariskan dari generasi ke generasi. Melalui pameran ini, pengunjung diajak untuk memahami makna simbolis dari tiap motif dan pola kain yang sarat akan nilai budaya. Kehadiran pameran ini juga memberikan apresiasi lebih besar terhadap kerajinan tangan lokal yang telah diakui secara nasional maupun internasional.
Bagi pecinta seni pertunjukan, akhir pekan ini juga bisa diisi dengan menyaksikan pentas rutin dari Paguyuban Wayang Orang Bharata. Pertunjukan kali ini menampilkan lakon “Gondomono Sayemboro” yang digelar di Gedung Pertunjukan Wayang Orang Bharata, Senen, Jakarta Pusat, pada Sabtu malam pukul 20.00 WIB.
Acara ini merupakan hasil kolaborasi dengan Dinas Kebudayaan (Disbud) DKI Jakarta dan dapat dinikmati tanpa biaya masuk. Dengan kata lain, masyarakat bisa menyaksikan pertunjukan seni tradisional ini secara gratis. Pertunjukan wayang orang menghadirkan perpaduan antara seni peran, musik gamelan, tarian, serta kostum yang khas, sehingga memberikan pengalaman budaya yang unik dan mengesankan.
Kegiatan ini sangat cocok untuk keluarga yang ingin memperkenalkan seni tradisi kepada generasi muda. Selain itu, kehadiran pagelaran ini juga membuktikan bahwa kesenian klasik masih mampu menarik minat masyarakat modern, sekaligus melestarikan kekayaan budaya bangsa.
Simak Juga : Kisah Haru di Sekolah Rakyat Wonosobo, Wamensos Beri Motivasi