Glow Storia – Teh merupakan salah satu minuman paling populer di dunia setelah air putih. Dari Asia hingga Eropa, teh hadir bukan hanya sebagai pelepas dahaga, melainkan juga bagian dari budaya dan tradisi yang telah diwariskan turun-temurun. Di Indonesia, teh sangat lekat dengan kehidupan sehari-hari. Mulai dari sarapan pagi, teman bersantai di sore hari, hingga suguhan bagi tamu, teh selalu menjadi pilihan yang menenangkan. Kehangatan dan aromanya sering dikaitkan dengan rasa nyaman serta momen kebersamaan. Tidak hanya itu, Manfaat Minum Teh juga menjadikannya semakin istimewa bagi banyak orang.
Namun, teh tidak hanya sebatas minuman dengan cita rasa khas. Kajian ilmiah modern membuktikan bahwa teh mengandung berbagai zat aktif yang mampu memberi dampak positif bagi tubuh. Polifenol, katekin, dan antioksidan di dalamnya memiliki peran penting dalam melawan radikal bebas dan menjaga kesehatan. Walau begitu, perlu diingat bahwa konsumsi teh berlebihan juga dapat memunculkan risiko tertentu. Oleh karena itu, penting memahami Manfaat Minum Teh sekaligus dampak samping jika diminum tanpa kendali.
Salah satu keunggulan utama teh adalah kandungan antioksidannya yang melimpah, terutama pada teh hijau. Senyawa polifenol, seperti katekin, berfungsi menangkal radikal bebas yang bisa merusak sel tubuh. Radikal bebas ini kerap dikaitkan dengan berbagai penyakit kronis seperti kanker, gangguan hati, hingga penuaan dini.
Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi rutin teh mampu memberikan efek antikarsinogenik dan antiinflamasi. Dengan kata lain, minum teh tidak hanya memberi rasa segar, tetapi juga membantu tubuh lebih terlindungi dari risiko kerusakan sel akibat stres oksidatif.
Teh, baik hitam maupun hijau, memiliki manfaat dalam menjaga kesehatan jantung. Beberapa studi mencatat bahwa konsumsi teh secara rutin mampu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), trigliserida, dan tekanan darah. Polifenol yang terkandung di dalamnya berperan menjaga elastisitas pembuluh darah sehingga menurunkan risiko terjadinya stroke serta penyakit kardiovaskular.
Bagi mereka yang rutin minum teh hitam, riset juga menemukan adanya penurunan kolesterol total dibandingkan dengan orang yang jarang mengonsumsinya. Hal ini menandakan bahwa secangkir teh sehari dapat menjadi langkah sederhana dalam melindungi kesehatan jantung.
Baca Juga : Fashion Elegan: UMKM Binaan BRI Berdayakan Perempuan
Polifenol dalam teh berperan dalam mengatur kadar gula darah. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa konsumsi teh hijau secara rutin hingga empat cangkir sehari berkaitan dengan menurunnya risiko kematian akibat komplikasi diabetes. Efek ini diduga berasal dari kemampuan polifenol meningkatkan sensitivitas insulin sekaligus memperlambat penyerapan gula dalam tubuh.
Dengan demikian, kebiasaan sederhana seperti minum teh dapat menjadi salah satu cara untuk mendukung pencegahan diabetes tipe 2, asalkan tetap dikombinasikan dengan pola makan sehat dan aktivitas fisik teratur.
Banyak orang mengaitkan teh, khususnya teh hijau, dengan upaya menurunkan berat badan. Kandungan katekin dan kafein terbukti membantu meningkatkan metabolisme tubuh serta mempercepat pembakaran lemak. Beberapa laporan kesehatan juga menegaskan bahwa minum teh dapat mendorong tubuh membakar lebih banyak kalori, terutama jika dibarengi olahraga.
Meski efeknya tidak instan, menjadikan teh sebagai bagian dari gaya hidup sehat bisa memberikan manfaat jangka panjang dalam menjaga berat badan ideal.
Teh mengandung kafein dalam jumlah sedang, serta L-theanine, asam amino yang mampu meningkatkan fokus dan konsentrasi. Kombinasi keduanya memberikan efek menenangkan sekaligus mempertajam kewaspadaan. Beberapa penelitian bahkan menemukan bahwa kebiasaan minum teh berkaitan dengan penurunan risiko demensia hingga 29 persen.
Selain itu, teh juga dapat membantu mengurangi stres ringan berkat sifat relaksasi yang ditimbulkannya. Oleh sebab itu, minum teh bisa menjadi rutinitas sederhana untuk menjaga kesehatan mental dan otak.
Selain memberikan efek dari dalam tubuh, teh juga berdampak positif pada kesehatan mulut dan kulit. Senyawa antibakteri yang terdapat dalam teh hijau maupun hitam dapat mencegah pertumbuhan bakteri penyebab gigi berlubang. Bahkan, beberapa studi menunjukkan bahwa rutin minum teh mampu menjaga kebersihan mulut secara alami.
Di sisi lain, polifenol dalam teh juga mampu melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar ultraviolet. Efek ini membantu menjaga elastisitas kulit serta mengurangi tanda-tanda penuaan dini.
Beberapa jenis teh, terutama teh herbal seperti chamomile, dikenal mampu memperbaiki kualitas tidur. Meskipun teh pada umumnya mengandung kafein, ada jenis teh rendah kafein yang justru menimbulkan efek menenangkan dan membantu tubuh lebih rileks sebelum tidur.
Bagi penderita insomnia ringan, minum teh herbal dapat menjadi alternatif alami untuk meningkatkan kualitas istirahat malam. Dengan catatan, pemilihannya harus tepat agar tidak menimbulkan efek sebaliknya.
Meski kaya manfaat, konsumsi teh berlebihan juga bisa menimbulkan dampak negatif. Berikut beberapa risiko yang perlu diperhatikan:
Para ahli umumnya merekomendasikan konsumsi teh sekitar dua hingga empat cangkir per hari. Jumlah ini dianggap cukup untuk memperoleh manfaat tanpa menimbulkan risiko kesehatan.
Simak Juga : Mobil Listrik vs Hybrid: Mana yang Lebih Ramah Lingkungan?