
Glow Storia – Push up merupakan latihan sederhana yang dapat dilakukan di mana saja tanpa memerlukan alat bantu khusus. Latihan ini melibatkan banyak kelompok otot sekaligus, mulai dari dada, bahu, lengan, hingga otot inti tubuh. Gerakan push up tidak hanya membentuk kekuatan fisik, tetapi juga meningkatkan postur dan daya tahan tubuh secara menyeluruh. Karena sifatnya yang mudah dilakukan dan hasilnya yang efektif, push up menjadi salah satu latihan paling populer untuk menjaga kebugaran tubuh.
Dalam buku Konsep Dasar PJOK (2024) karya Ztella Rumawatine, disebutkan bahwa push up adalah latihan yang melibatkan koordinasi banyak sendi dan otot, seperti pergelangan tangan, siku, dan bahu. Otot utama yang bekerja dalam gerakan ini antara lain pectoralis major, deltoid anterior, rhomboid, trapezius, coracobrachialis, serratus anterior, biseps, dan trisep. Dengan melatih otot-otot tersebut secara konsisten, tubuh akan menjadi lebih kuat, stabil, dan proporsional.
Salah satu manfaat utama dari push up adalah peningkatan kekuatan otot tubuh bagian atas. Gerakan ini menargetkan otot dada, bahu, trisep, dan punggung atas, yang berperan penting dalam berbagai aktivitas harian. Ketika dilakukan secara teratur, otot-otot tersebut menjadi lebih kuat, sehingga tubuh memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menopang beban serta meningkatkan efisiensi gerak. Selain itu, latihan rutin dapat membantu meningkatkan stamina dan ketahanan tubuh secara keseluruhan.
Selain memperkuat bagian atas tubuh, push up juga melatih otot inti seperti perut dan punggung bawah. Saat tubuh menjaga posisi lurus selama latihan, otot inti bekerja keras untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas. Latihan ini membantu memperbaiki postur tubuh, mencegah nyeri punggung, serta meningkatkan kontrol tubuh dalam berbagai aktivitas fisik.
Baca Juga : Pesona Malam Ragunan Zoo, Edukasi dan Hiburan Warga Jakarta
Push up tidak hanya bermanfaat untuk kekuatan otot, tetapi juga memiliki efek positif pada kesehatan jantung. Saat melakukan push up, detak jantung meningkat dan aliran darah menjadi lebih lancar. Kondisi ini membantu memperkuat sistem kardiovaskular dan meningkatkan distribusi oksigen serta nutrisi ke seluruh tubuh.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kemampuan melakukan push up dalam jumlah banyak berkaitan dengan kesehatan jantung yang lebih baik. Pria yang mampu melakukan sekitar 40 push up atau lebih memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit jantung dibanding mereka yang hanya mampu melakukan sedikit repetisi. Aktivitas ini juga dapat membantu mengontrol tekanan darah dan menjaga fungsi jantung tetap optimal.
Sebagai latihan menahan beban tubuh, push up membantu merangsang pertumbuhan dan kepadatan tulang. Hal ini sangat penting terutama untuk mencegah pengeroposan tulang atau osteoporosis pada usia lanjut. Bagian tubuh yang paling banyak mendapatkan manfaat dari latihan ini adalah pergelangan tangan, lengan, dan bahu.
Selain memperkuat tulang, push up juga membantu meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas sendi. Gerakan naik-turun dalam push up merangsang produksi cairan sinovial yang berfungsi melumasi sendi, sehingga mengurangi risiko kekakuan. Dengan sendi yang lebih fleksibel, tubuh menjadi lebih siap untuk melakukan aktivitas fisik berat tanpa mudah cedera.
Push up memiliki dampak positif pada keseimbangan hormon dalam tubuh. Saat melakukan latihan ini, tubuh melepaskan hormon pertumbuhan dan testosteron yang berperan penting dalam pembentukan otot dan regenerasi jaringan. Selain itu, push up juga dapat menurunkan kadar kortisol, yaitu hormon stres yang berlebihan dalam tubuh.
Latihan rutin ini mampu merangsang produksi endorfin, hormon yang memberikan efek bahagia dan menenangkan. Efek ini membantu meningkatkan suasana hati, mengurangi kecemasan, dan mendukung kualitas tidur yang lebih baik. Dengan demikian, push up bukan hanya memperkuat tubuh secara fisik, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi kesehatan mental.
Aktivitas fisik seperti push up meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk ke area kepala dan otak. Aliran darah yang lebih lancar membantu menjaga suplai oksigen yang cukup bagi sel-sel otak, sehingga mendukung fungsi kognitif, fokus, dan daya ingat. Beberapa variasi push up bahkan bisa melatih koordinasi antara otot dan otak, seperti push up bergantian tangan atau incline push up.
Latihan ini juga membantu tubuh tetap siaga dan penuh energi sepanjang hari. Dengan sirkulasi darah yang baik dan peningkatan aktivitas neuron di otak, push up mendukung kemampuan berpikir jernih serta menjaga vitalitas mental.
Melakukan push up dengan teknik yang tepat sangat penting untuk mencegah cedera dan mendapatkan hasil maksimal. Posisi awal dimulai dengan tangan sedikit lebih lebar dari bahu dan tubuh membentuk garis lurus dari kepala hingga tumit. Otot perut dikencangkan agar tubuh tetap stabil. Saat menurunkan badan, tekuk siku perlahan dengan arah ke belakang dan turunkan dada hingga hampir menyentuh lantai. Setelah itu, dorong tubuh kembali ke posisi semula dengan mengeluarkan napas.
Disarankan untuk memulai dengan jumlah repetisi yang sesuai kemampuan, misalnya delapan hingga dua belas kali per set. Bagi pemula, variasi seperti knee push up atau incline push up dapat menjadi alternatif agar tubuh lebih beradaptasi. Fokus pada gerakan yang stabil dan terkendali lebih penting daripada sekadar banyaknya repetisi. Dengan latihan teratur dan teknik yang benar, manfaat push up setiap hari dapat dirasakan secara optimal untuk tubuh yang lebih kuat dan sehat.
Simak Juga : Arsitektur Tumpang Sari Masjid Jawa: Fungsi dan Filosofi Harmoni